Friday, December 14, 2018

Visitor Blog turun naik apakah hal yang wajar?

Visitor Blog turun naik apakah hal yang wajar?

Jika anda memang serius dalam dunia Blogging maka seharusnya anda memperhatikan lebih pada statistik Blog yang anda miliki saat ini, karena dari statistik Blog tersebut kita bisa tahu apakah Blog yang anda kelola sudah berhasil atau tidak, sehingga bisa menentukan langkah dan strategi selanjutnya dalam persaingan konten di halaman pencarian.

Wajarnya adalah setiap hari para webmaster selalu melakukan cek atau melihat statistik dalam beberapa kali dalam sehari, hal ini memang sangat di perlukan untuk agar performa Blog tetap dapat di monitoring, kalau sewaktu waktu terjadi masalah, seperti server down, kena hack dan lain sebagainya, maka anda akan cepat tahu dan akan cepat melakukan antisipasinya.

Lalu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah wajar jika performa Blog itu berbeda setiap harinya, misalkan seperti ini, hari ini anda mendapatkan visitor 10.000, lalu esok 12.000 dan besoknya lagi malah 8.000?

Kalau saya sendiri menjawab fenomena tersebut dengan hal yang normal saja, karena performa Blog itu memang tidak fixed dalam jumlah kunjungan perharinya, bisa lebih banyak dan bisa lebih sedikit.

Maka hal tersebut normal adanya, karena setiap harinya pencarian volume keyword di halaman pencarian itu berbeda-beda, jadi wajar saja jika anda mendapat kunjungan yang tidak pasti angkanya.


Visitor Blog turun naik apakah hal yang wajar?


Namun, jika terlihat penurunan atau selisih hanya berapa ratus bahkan ribuan yang jika di total tidak sampai 20%, maka anda tidak perlu khwatir karena normalnya memang seperti itu, tetapi jika anda melihat penurunan lebih dari 50% maka disinilah anda harus khwatir dan panik setelahnya.

Mungkin ada terjadi sesuatu terhadap performa Blog yang anda jalankan sekarang ini, ada beberapa faktor yang mendasari hal tersebut, antara lain adalah sebagai berikut :


1. Masalah Hosting yang bisa jadi down


Berimbas kepada Blog yang tidak bisa di akses sementara, tentu saja hal ini akan membuat statistik kunjungan Blog menjadi kacau, maka dari itu pilih Hosting yang memang berkualitas dan jarang mendapat gangguan.


2. Blog anda terkena Hack


Memang hal ini sangat menakutkan, karena biasanya metode Hack berupa deface yang mana halaman Blog akan di redirect paksa ke halaman yang sudah di buat oleh para Hacker, imbasnya? bisa jadi anda akan melihat penurunan visit hingga 80% banyaknya.



3. Halaman pencari seperti Google melakukan update Algoritma


Jika anda terkena dampak negatifnya maka sudah pasti paling tidak 30% anda akan kehilangan visitor dan akan cukup sulit untuk mengembalikannya, karena akan butuh waktu yang cukup lama.



4. Anda mengganti theme atau template Blog


Bagi sebagian orang hal ini cuma omong kosong saja, tetapi bagi saya ini benar adanya, buktinya? saya sudah tuliskan dalam artikel ini Sering ganti Template Blogger visitor anjlok parah!



5. Anda mengutak atik robot.txt 


Terdengar biasa saja, tetapi efeknya bisa sangat merugikan jika salah di gunakan, misalkan saja anda tidak sengaja melakukan Block ke Google Search agar Robot Google tidak bisa merayapi Blog yang anda kelola, anda bisa bayangkan sendiri bagaimana jadinya? ya bisa jadi 98% kunjungan Blog anda hilang dari sumber organic search.


6. Anda mengganti Permalink URL


Mengganti Permalink sama saja dengan menghapus konten dari halaman pencarian jika anda tidak melakukan redirect, maka dari itu sebelum anda melakukan mengganti Permalink, sebisa mungkin alihkan dulu ke halaman yang baru, agar eksistensi artikel anda di halaman pencarian tidak hilang sia-sia.


7. Faktor hari besar


Ini sudah biasa terjadi, jika di hari raya idul fitri atau idul adha, saya yakin sekitar 20-40% visitor akan hilang, hal ini karena pada saat itu yang mengakses internet tidak sebanyak biasanya, namun tenang saja, beberapa hari setelahnya visitor Blog anda akan kembali sedia kala lagi.

Dengan demikian, harunsya anda tidak usah khwatir berlebihan jika melihat statistik Blog yang tidak stabil, karena wajarnya memang seperti itu, tetapi dalam pola persentasi yang wajar selisihnya antara 5-10% itu wajar menurut saya, karena Blog ini pun juga seperti itu setiap harinya.

Yang menjadi masalah itu jika terlihat penurunan secara drastis lebih dari 30%, ini bisa jadi indikasi Blog anda sedang mengalami masalah, seperti yang sudah saya sebutkan diatas, silahkan ambil langkah strategis untuk mengatasi hal tersebut, jika terlambat, percaya saja, anda akan menyesal seumur hidup.

Thursday, December 13, 2018

PIN Verifikasi Adsense tidak sampai? silahkan ikuti 2 cara ini


Memiliki akun Adsense secara full atau penuh itu memang panjang jalannya, selain anda mesti menunggu review dari pihak Google yang mungkin saja membutuhkan waktu hingga satu bulan, belum lagi statusnya yang mungkin saja di tolak dan anda harus mendaftarkan ulang dan menunggu lagi hingga review selesai.

Maka dengan demikian wajar jika sebuah akun Adsense tersebut akan bernilai istimewa jika memang di daftarkan dengan cara yang benar dan di terima dengan cara yang benar pula.

Tetapi, setelah akun anda di setujui dan anda bisa menayangkan iklan, faktanya ada satu buah dinding lagi yang mesti anda lewati, itu adalah tahap verifikasi alamat yang nantinya akan di kirimkan langsung oleh Google ke alamat yang sudah anda input di Request PIN pada Google Adsense.

Jika anda tidak mendapatkan PIN tersebut, pastinya iklan tidak akan tampil lagi dan pastinya anda tidak akan bisa menerima pembayaran gajih, jika memang sudah sampai pada ambang batas pembayaran, jika di bayangkan memang agak sulit! nyatanya tidak seperti itu jika anda tahu triknya.

Memang pada akhirnya anda harus menunggu paling tidak 1 Bulan agar PIN tersebut sampai ke alamat tujuan, bahkan pengalaman saya pribadi saya baru mendapatkan PIN tersebut setelah 4 Bulan lamanya menunggu.

Ternyata ada suatu cara agar anda bisa mendapatkan PIN tersebut secara pasti dan mungkin saja akan lebih cepat, berikut adalah cara-cara yang bisa anda lakukan, cara ini sudah di buktikan sendiri oleh teman-teman seperjuangan saya :


1. Pilih alamat di kota besar


Percaya saja, jika anda tinggal di pedesaan yang jauh dari Ibu Kota maka 80% PIN tersebut tidak akan pernah sampai ke tempat tujuan yang anda isikan, saya pikir yang sudah pengalaman terkait hal ini pasti setuju dengan argumen saya di atas.

Jika memang anda tinggal di pedesaan atau jauh dari Ibu Kota, maka lebih baik ketika anda melakukan Request PIN anda pilih lokasi tujuan ke Kota Besar, tentu saja harus ada alamat pastinya, untuk ini anda bisa meminta bantuan ke teman, keluarga, maupun kerabat anda yang berada di Kota besar tersebut.

Sebagai contoh ini pengalaman pribadi saya, dulu saat melakukan Request PIN saya tinggal di Kabupaten yang agak jauhan dari Ibu Kota, sehingga 2 kali PIN yang saya Request tidak pernah sampai hingga sekarang.

Ketika itu saya meminta bantuan teman saya yang berada di Kota Banjarmasin, untuk meminjam alamatnya, setelah saya isi alamat tersebut dengan beralamatkan di Ibu Kota, maka jelas saja dalam waktu 1 Bulan PIN tersebut sudah sampai.

Sehingga ini sudah menjadi bukti bahwa PIN yang anda Request akan lebih cepat sampai ke Ibu Kota di bandingkan ke wilayah seperti pedesaan atau kabupaten yang mungkin berjarak jauh dari Ibu Kota.


2. Datang ke Kantor Pos


Ini juga bisa anda lakukan agar anda bisa cepat mendapat PIN tersebut, yaitu langsung saja datangi Kantor Pos dan tanyakan saja apakah ada kiriman dari Google untuk nama sebagai berikut?

Memang tergolong agak ribet, tetapi terbukti berhasil, karena biasanya kiriman yang agak aneh seperti surat verifikasi PIN tersebut memang agak jarang di antar lebih cepat dan sering di tumpuk, alasanya sederhana saja.

Karena alamat tujuannya yang mungkin membingungkan, ini juga pengalaman pribadi saya dengan teman saya.

Sewaktu itu saya dan teman saya mendatangi Kantor Pos pusat dan menayanyakan apakah ada kiriman dari Google untuk nama yang tertera sebagai berikut? setelahnya betapa terkejutnya saya melihat puluhan surat verifikasi PIN yang di tumpuk.

Saya tanyakan kepada tukan Pos tersebut, kenapa tidak di antar ke tempat tujuan? alasannya adalah lokasi dari destinasi tujuan tidak di ketahui atau tidak jelas, jadi surat PIN tersebut hanya di tumpuk saja dan nantinya yang berkepentingan bisa saja datang untuk mengambilnya ke kantor POS.

Itulah 2 cara yang bisa anda lakukan agar akun Adsense yang anda gunakan bisa menjadi SAH! menjadi milik anda sepenuhnya.

Dulu ketika 3 kali gagal mendapatkan PIN verifikasi, maka selanjutnya akan di arahkan ke verifikasi KTP, untuk sekarang ini saya tidak tahu lagi, apakah cara itu masih bisa atau tidak, kalau masih bisa tentu saja akan sangat memudahkan anda.

Tetapi menunggu hingga batas 3 kali Request PIN habis itu sangat lama lho! bisa memakan waktu lebih dari 6 Bulan.

Maka dengan demikian jika anda sudah memiliki akun Adsense yang sudah PIN bersyukurlah, karena kalau saya lihat-lihat lagi, untuk mendapatkan akun Adsense resmi sekarang ini sudah berkali lebih susah dari dulu.

Maka dari itu sayangi akun Adsense yang anda miliki, karena jika anda serius di dunia Blogging, maka akun Adsense yang anda miliki bisa menjadi mesin penghasil pendapatan terbaik, itulah yang saya rasakan sekarang ini.

Keuntungan dan Kerugian antara akun Adsense USD dan Adsense Rupiah


Jika anda pengguna Adsense baru mungkin anda tahunya bahwa akun Adsense yang anda daftarkan memang hanya bermata uang Rupiah (IDR) dan bukan USD ($), hal ini wajar saja, karena sejak tahun 2015 atau 2016 pihak Adsense sudah melakukan perubahan terhadap jenis akun yang di sesuaikan dengan nilai mata uang yang di gunakan di negera tersebut.

Jadi, jika anda mempunyai sebuah akun Adsense IDR dan anda ingin mengubahnya menjadi mata uang USD. Maka, hal tersebut tidak bisa anda lakukan, karena memang tidak ada settingan atau pengaturan untuk hal tersebut dan itu sifatnya sudah baku.

Sejak pertama kali meluncur akun Adsense hanya punya 2 buah mata uang yaitu Dollar dan juga Euro, pada tahun yang sudah saya sebutkan di atas mata uang dari negara masing-masing yang sudah resmi di support Adsense juga sudah di tambahkan, hingga akhirnya jika anda mendaftarkan akun Adsense dari Indonesia, maka akun tersebut akan bernilai IDR atau Rupiah.


Apakah memang berbeda kedua buah jenis akun USD dan IDR tersebut?


Jelas sekali berbeda, seperti contohnya ambang batas pembayaran, untuk akun Adsense IDR itu Rp.1.300.000 dan untuk USD adalah $100, jika kita hitung currency sekarang ini, maka 1 USD = 14.000, maka anda yang punya akun Adsense USD baru akan menerima gajih, jika sudah mencapai Rp.1.400.000 yang mana akun IDR sudah gajihan di level Rp.1.300.000.

Selain itu nilai CPC/BPK juga berbeda dari kedua akun ini, yang mana jika akun Adsense IDR nilai BPK-nya itu sudah fixed, artinya jika nilai klik tersebut hanya 300 rupiah, maka ya 300 rupiah itu yang akan anda dapat.

Berbeda dengan akun USD jika anda mendapat CPC di kisaran $0.10, dengan Currency 14.000 saat ini, maka jelas sekali anda akan mendapatkan 1.400 rupiah, namun jika naik nilai Currency-nya di waktu sesudahnya menjadi 14.500, maka jelas sekali anda akan untung, karena anda akan mendapatkan 14.500.

Tetapi anda juga bisa menjadi rugi, jika nilai tukar Rupiah ke Dollar semakin menguat dari waktu ke waktu.

Memang sudah sangat terlihat bahwa akun IDR dan USD pada Google Adsense itu berbeda, dari segi tampilan dan fitur mungkin sama saja, namun hasil akhirnya bisa berbeda-beda, di mana kalau saya lihat lebih dalam lagi, pemilik akun Adsense USD akan lebih banyak di untungkan, karena Currency-nya yang berubah-ubah dan tidak bersifat baku (Fixed) seperti akun Adsense IDR.


Bagaimana sih cara agar bisa mendapatkan akun Adsense USD tersebut?


Sejauh ini memang tidak bisa anda lakukan lagi jika anda memang mendaftar di Negara Indonesia, namun bukan berarti anda tidak bisa memiliki akun Adsense USD tersebut, berikut adalah 2 cara yang bisa anda lakukan agar bisa mendapatkan akun Adsense USD :


1. Mendaftar dengan Informasi kependudukan di luar Negara Indonesia


Artinya anda akan membuat sebuah akun Adsense berdasarkan data kependudukan negara asing, dalam kasus ini kita akan menggunakan informasi data diri dari orang Amerika Serikat.

Sebelum itu pastinya anda harus punya kenalan dulu dari negara asing tersebut, karena identitas kependudukannya lah yang akan kita gunakan agar bisa mendapatkan akun Adsense USD.

Ingat! jangan asal meletakan identitas orang lain, tanpa izin, karena ini adalah tindakan Illegal dan melanggar hukum!.

Jika sudah mendapatkan identitas tersebut, silahkan daftarkan dengan identitas dari kerabat dari negara Asing tersebut, tunggu semua proses review selesai, jika anda di terima bergabung dengan Google Adsense, sudah jelas akun yang akan anda dapatkan adalah akun Adsense USD yang tentu saja valib, bukan dari hasil kecurangan dan lain sebagainya.


2. Membeli akun Adsense USD


Saya tidak tahu cara ini apakah di perbolehkan atau tidak, namun melihat dari fenomena sekarang ini yang banyak sekali orang menjual akun Adsense, maka saya pikir tindakan semacam ini legal saja.

Jika anda memang benar ingin mendapatkan akun Adsense USD, maka anda bisa membelinya di agen terpercaya, silahkan masuk saja ke Group Adsense Indonesia di FB, banyak kok yang jualan akun Adsense.

Jika spesifikasi akun Adsense USD tersebut sudah berumur, pernah gajian, sudah PIN dan lain sebagainya, maka saya yakin harga jualnya pasti jutaan.

Namun, saran saya jangan beli yang belum verifikasi PIN alamat, karena akan sangat sulit untuk melakukan tahap verifikasinya.

Terakhir, pastinya membelilah di tempat yang sudah terpercaya, karena kasus penipuan di bidang ini sudah tak terhitung lagi jumlahnya.

Dengan demikian sudah saya jelaskan apasih untung ruginya memiliki akun Adsense USD dan IDR tersebut, jika anda tidak bisa menangkap gambarannya secara jelas, maka saya akan buatkan kesimpulan sebagai berikut :


Adsense USD


Keuntungan :


1. Pendapatan yang flexible tidak fixed nominalnya.
2. Biasanya harga CPC lebih besar dari akun Adsense IDR.
3. Tampak Profesional, karena menggunakan Dollar.

Kerugian :


1. Bisa sangat merugikan jika nilai tukar Rupiah ke Dollar terus menguat.


Adsense IDR


Keuntungan :


1. Ambang batas pembayaran sudah fixed pasti di nilai 1.300.000 Rupiah.
2. Nilai CPC atau BPK yang sudah fix rated-nya.
3. Bahasa standard-nya adalah Indonesia, sehingga mudah untuk di pahami.
4. Sangat mudah dalam melakukan verifikasi PIN.

Kerugian :


1. Nilai CPC atau BPK bisa saja menjadi lebih rendah jika di bandingkan akun Adsense USD.

Itulah beberapa kesimpulan yang bisa saya buat untuk menggambarkan perbedaan dari akun Adsense USD dan juga IDR, silahkan anda tentukan sendiri, mau pakai yang mana.

Kalau saya sendiri menggunakan akun Adsense USD yang saya pikir memang lebih banyak kelebihannya, silahkan anda pertimbangkan saja dulu, karena akun Adsense IDR pun juga sudah sangat bagus, semoga bermanfaat.

Tuesday, December 11, 2018

Ketahui hal ini agar tidak di tolak saat mendaftar di Google Adsense


Mendapatkan status sebagai publisher resmi di jaringan periklanan Google Adsense pasti menjadi harapan sebagian Blogger yang ada saat ini, karena jika kita lihat dari performa dan hasilnya maka Google Adsense tidak ada saingannya, jika kita berbicara terkait rate income per-klik terhadap harga iklannya.

Selain itu jenis iklan pun sangat banyak dan variatif, wajar saja mengingat para Advertiser masih mengandalkan Google Adsense dalam melakukan promosi terhadap produk yang mereka tawarkan, jadi jika ibarat primadona penghasil pundi pundi uang terbaik secara online melalui kegiatan Blogging, maka Google Adsense lah yang menjadi primadonanya.

Tetapi di balik penghasilan yang menggiurkan dari Google Adsense, nyatanya agar bisa tergabung dalam jaringan Google Adsense tidaklah mudah, karena Blog yang di terima agar bisa menampilkan iklan dari Google Adsense itu memang harus Blog yang mempunyai kualitas dari segi konten dan traffic.

Sehingga jika anda memiliki sebuah Blog anda tidak bisa langsung mendaftarkan begitu saja, karena saya jamin maka anda akan di tolak, alasannya cukup sederhana, karena Blog anda tidak memenuhi syarat.

Maka yang perlu anda lakukan sebelumnya adalah mencari tahu apa saja persyaratan yang di butuhkan agar bisa di terima di Google Adsense dalam sekali pengajuan saja, disini saya akan tuliskan lengkap, berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman yang memang sudah lawas bermain di bidang ini.



1. Blog harus berusia 6 Bulan


Benarkah dan haruskah? maka saya akan jawab iya itu harus anda penuhi! Karena Blog yang di terima di jaringan Google Adsense itu harus berkualitas, selanjutnya orang di balik Blog tersebut juga harus tahu cara mainnya agar tidak merugikan pihak Google.

Apakah ada dasar dari hal ini? tentu saja ada dan ini sudah secara resmi di katakan oleh pihak Google di DISINI.

Maka jika anda berniat menjadi Publisher Google Adsense hal pertama yang anda lakukan ialah menunggu selama 6 Bulan, lalu jangan hanya menunggu tanpa melakukan sesuatu, kembangkan Blog yang anda miliki, pahami cara main dan cara kerjanya, agar nantinya anda paham betul terkait peraturan yang tidak boleh anda langgar.


2. Jumlah Posting harus lumayan banyak


Memang tidak ada angka pastinya, kalau saya sendiri baru berani mengajukan permintaan bergabung dengan Google Adsense jika artikel di Blog saya sudah mencapai 50 buah atau lebih.

Karena disinilah akan terlihat, apakah anda serius dalam bidang ini atau tidak, jika anda mendaftarkan Blog meski sudah berusia 1 tahun lebih, tetapi jumlah artikel baru ada 10 buah, kemungkinan besar, pengajuan yang anda ajukan akan di tolak.

Meski demikian ada beberapa kasus dimana pengajuan tersebut di terima, namun tidak lama setelah itu akun yang sudah di terima tersebut kembali di banned, alasannya adalah karena Blog anda tidak mampu memberikan Impresi tampilan iklan yang besar dan tentu saja ini akan merugikan pihak Google.

Selain itu artikel yang anda buat haruslah orisinil, artinya jangan pernah lakukan Duplicate Content bisa itu dengan Tools khusus yang di lakukan secara otomatis atau melakukan Copy Paste secara manual, semua ini harus anda hindari, karena system Google itu canggih, jika anda ketahuan melakukan tindakan ilegal, pastinya pengajuan yang anda ajukan akan di tolak mentah-mentah.

Ingat! Google sangat membenci hal yang seperti ini.


3. Jumlah visit lumayan dengan dominasi sumber organic


Sekali lagi tidak ada angka pasti dari hal ini, saran saya adalah lakukan pengajuan untuk mendaftarkan diri ke Google Adsense jika pengunjung per-hari sudah mencapai 300-500 idelnya adalah 1000, tetapi mungkin sebagian orang akan kesulitan untuk mendapatkan 1000 kunjungan per-hari.

Yang menjadi masalah utamanya adalah bukan dari jumlahnya, melainkan dari mana sumber kunjungan itu berasal, jika kunjungan sebagian besar datang dari social media seperti Facebook, dll yang berbentuk Direct, maka saya yakin pengajuan yang anda lakukan akan di tolak, karena tingkat manipulasi kunjungan di kasus ini sangat besar, jadi Google tidak bisa mempercayai hal tersebut begitu saja.

Lalu sumber kunjungan seperti apa yang baik? yaitu adalah berbentuk Organic, artinya kunjungan datang langsung dari Search Engine, Google Search lebih di utamakan.

Karena hubungannya adalah jika anda bisa membuat konten yang berkualitas tentu saja artikel anda akan muncul di halaman terdepan dengan kueri khusus atau kata kunci khusus dan kunjungan dengan sumber Organic (Google Search) akan terus berdatangan.

Maka dari itu lihat statistik Blog harian anda, jika jumlah Organic Search lebih banyak dari Direct, maka anda bisa percaya diri untuk bisa melakukan pengajuan bergabung ke Google Adsense, untuk skalanya sendiri saya pikir idelanya adalah 90% untuk Organic Search dan 10% untuk Direct, lebih kecil lagi lebih bagus Direct Search-nya.


4. Jangan pasang iklan lain saat mendaftar


Hal ini yang kerap menjadi masalah fatal yang tidak di hiraukan oleh para calon Publisher, memang tidak ada peraturan jelas terkait hal ini.

Hanya saja perlu anda ketahui anda tidak boleh menjalankan resource iklan lain dengan format Contextual based berbarengan dengan Google Adsense, alasan pastinya saya kurang mengerti, tetapi peraturan seperti ini sudah ada sejak lama.

Lalu masih berlaku hingga hari ini, maka dengan demikian sebelum anda mendaftar di Google Adsense, pastikan tidak ada jenis iklan apapun, meski itu paid link sekalipun, anda harus mendaftar secara polosan atau bersih dari penyedia iklan lain, percaya saja sama saya ini benar adanya.


5. Perhatikan Navigasi Blog


Ingat! Google punya standard untuk membedakan Blog yang baik itu seperti apa dan yang tidak baik itu seperti apa, salah satunya datang dari masalah User Experience.

Artinya Blog anda itu harus mudah di akses untuk berpindah halaman dari satu halaman ke halaman lain itu harus anda buat sejelas mungkin, inti buat pengunjung Blog mudah mencari apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka baca.

Hal pertama yang harus anda hindari adalah jangan sampai ada redirect (pengalihan) ke situs lain tanpa seijin dari pengunjung, biasanya kasus ini muncul ketika anda memasangkan iklan Pop under, tolong hindari hal ini, karena hal semacam ini memang sangat menganggu kenyamanan dalam melakukan Navigasi di Blog.

Usahakan Navigasi penting di Blog seperti Search Form (Kotak Pencarian), Kategori artikel, hingga widget seperti latest post, popular psot itu paling tidak ada, karena hal ini akan membuat Blog yang anda kelola akan tampak terlihat profesional.

Hindari penggunaan template yang acak-acakan, gunakan template yang bersih saja, jangan gunakan warna yang memaksa yang akan menyakitkan mata, maka percaya saja Blog anda akan di perhitungkan untuk di terima di jaringan Iklan Adsense.

Dengan demikian menurut saya, jika ke-5 hal di atas sudah bisa anda pastikan benar dan sesuai, maka kemungkinan besar pengajuan yang anda ajukan akan di terima oleh Google, namun ingat tidak 100%.

Alasannya adalah yang memeriksa pengajuan yang anda lakukan (Tim Verifikator) Google Adsense itu manusia bukan robot, jadi jika anda kena sial karena verifikatornya sedang berada di suasana hati yang kurang baik, mungkin saja Blog yang anda ajukan akan di tolak, tetapi ini hanya kemungkinan saja.

Percaya saja pihak Google itu profesional kok, lakukan saja sesuai prosedur, saya yakin hasilnya juga akan ikut baik, anda hanya perlu banyak bersabar dan konsisten saja dengan yang anda lakukan, maka hasilnya akan anda nikmati kelak.

Untuk artikel di atas adalah hanya gambaran umum saja terkait hal yang perlu anda ketahui sebelum melakukan pendaftaran di Google Adsense, untuk meminimalisir penolakan yang akan terjadi.

Masih banyak faktor lain, seperti bahasa yang di gunakan, panjang artikel, implementasi SEO, semua itu juga berhubungan dengan kelancaran dalam bermain Google Adsense.

Kenapa saya tidak menyertakan hal tersebut? karena saya ingin anda belajar dengan cara anda sendiri, waktu 6 Bulan itu lama lho! anda bisa berkembang dengan mempelajari semua hal yang tidak saya sebut diatas.

Karena ke-5 hal diatas itu adalah syarat utamanya yang lainnya hanya optimasi, bedakan itu! jadi persiapkan dengan benar, sebelum anda melakukan pengajuan pendaftaran Google Adsense, karena jika di tolak maka akan banyak waktu produktif yang terbuang sia-sia, semoga berhasil.

Monday, November 26, 2018

Apa itu Anti-Rollback Android dan bagaimana cara mengetahuinya

Apa itu Anti-Rollback Android dan bagaimana cara mengetahuinya

Google selaku pengembang utama dari OS Android yang sudah mendominasi smartphone dunia saat ini memang selalu memberikan perbaikan atas system operasi yang mereka buat, sejumlah terobosan keamanan hingga fitur keren selalu mereka sertakan di dalam setiap perilisan versi Android di setiap tahunnya.

Hanya saja ada yang berbeda dari versi Android yang mereka rilis yaitu Android Oreo, yaitu adalah di berlakukannya fitur atau peraturan Anti-Rollback, ada apa gerangan dengan fitur ini dan kenapa bisa membuat pengguna Android menjadi resah?

Apa itu Anti-Rollback Android dan bagaimana cara mengetahuinya


Umumnya fitur ini tidak mesti tersedia di semua smartphone Android di versi Android Oreo minimal, hanya ada beberapa smartphone Android saja yang melakukan implementasi atas fitur ini, menurut saya pribadi kemungkinan fitur ini masih di uji coba untuk melihat hasilnya.

Jika sukses maka sudah pasti di versi Android selanjutnya yang paling baru, semua smartphone Android wajib untuk memberlakukan fitur satu ini, lalu apa sih itu fitur Anti-Rollback?

Secara umum fitur ini di buat agar anda tidak bisa berpindah dari Firmware baru ke Firmware lawas, artinya jika anda menggunakan Android versi Oreo, maka anda tidak akan dapat lagi turun ke versi yang lawas yaitu versi Android di bawah versi Android Oreo.

Bisa jadi kasusnya seperti ini, anda menggunakan firmware versi 1.22, maka anda tidak akan bisa lagi berpindah ke versi firmware 1.21, begitulah kira-kira gambarannya, kenapa hal ini bisa membuat pengguna Android galau?

Karena jika memaksa melakukan Downgrade Firmware maka smartphone Android akan Brick secara otomatis dan untuk memperbaikinya harus dengan melakukan Flash ulang dan itupun harus di Flashing ke firmware yang paling baru, ribet bukan?

Lalu kenapa jika ada firmware baru para pengguna lebih memilih ke versi lawas? alasannya beragam, karena rasa nyaman dalam penggunaan smartphone itu tidak bisa di ukur, bisa jadi para pengguna Android lebih suka versi Android 7.1 dari pada Android 8.0, belum lagi jika versi firmware terbaru masih belum stabil, maka sudah pasti para pengguna smartphone Android tersebut lebih memilih ke versi sebelumnya yang di rasa lebih enak di pakai.

Apakah bisa di lakukan Downgrade jika kasusnya seperti diatas? Jelas tidak bisa jika peraturan Anti-Rollback sudah aktif di smartphone Android yang anda miliki.

Apa sih dasar alasan kenapa Google membuat fitur sejenis ini? alasannya cukup sederhana, yaitu adalah untuk Keamanan (Security), seperti yang anda ketahui di versi Android terbaru fitur keamanan selalu saja di tingkatkan dari versi sebelumnya, sehingga dengan ini Google tidak ingin kecolongan lagi dan mungkin inilah dasar kenapa fitur satu ini di aktifkan.

Apakah ada alasan lain? Saya pikir ada, namun hanya sebatas spekulasi, yaitu Google ingin semua smartphone Android berada di versi paling baru, alasanya adalah karena tingkat distribusi penggunaan versi Android teranyar itu pasti selalu lamban dan perlu waktu berbulan-bulan agar terlihat kenaikan penggunannya, namun ini hanya sebatas spekulasi saja.

Maka dari itu sebelum anda memutuskan untuk melakukan Downgrade ada baiknya jika anda melakukan cek terlebih dahulu apakah smartphone Android yang anda miliki sudah aktif peraturan Anti-Rollback-nya atau tidak, untuk itu anda bisa melakukan hal ini :

1. Unlock Bootloader (beberapa smartphone Android mengharuskan hal ini agar penggunaan Fastboot bisa berjalan)
2. Fastboot Driver
3. Kabel USB

Berikut adalah cara pengerjaan dalam melakukan pengcekan versi Anti-Rollback :


1. Silahkan buat smartphone Android anda masuk ke Mode Fastboot atau Download.
2. Koneksikan dengan kabel USB ke PC.
3. Buka Command Prompt yang sudah di arahkan ke Fastboot Driver.
4. Ketikan perintah ini :

fastboot devices

Selanjutnya untuk mengetahui versi Anti-Rollback silahkan masukan perintah ini :

fastboot getvar anti

5. Maka hasilnya akan keluar, begini analisinya :

# Jika yang keluar angka 4, Anti-Rollback sudah aktif
# Jika keluar angka di bawah 4, seperti 1,2 dan 3 maka smartphone Android anda akan aman dalam melakukan Donwgrade.

6. Done!

Dengan demikian itulah apa yang di maksud dengan Ant-Rollback Android dan mengapa banyak pengguna smartphone Android menjadi resah karenannya.

Menurut saya pribadi, keberadaan fitur ini tidak menjadi masalah, bahkan berujung positif, karena tingkat Security akan terjamin keamanannya dan jika ada versi Android atau firmware baru yang sudah rilis, maka anda hanya perlu beradaptasi saja, 1 atau 2 hari mungkin anda sudah terbiasa dan selanjutnya anda tidak perlu melakukan Downgrade lagi.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan anda dan harapan saya adalah anda harusnya mengetahui fakta yang sudah saya sebutkan di atas, jika anda tidak tahu dan anda tetap melakukan Downgrade, maka sudah pasti smartphone Android yang anda miliki akan Brick dan akan susah untuk di perbaiki, untu itu hati-hati lah.