Monday, December 28, 2020

Apa itu Unlock Bootloader Android serta mengenali manfaat dan kerugiannya

Apa itu Unlock Bootloader Android serta mengenali manfaat dan kerugiannya

Awal perilisannya smartphone Android memang di rilis dengan kondisi Unlock Bootloader hal ini di lakukan guna mendukung konsep dari Open Source itu sendiri, tetapi semakin kesini beberapa vendor pembuat smartphone Android tidak lagi merilis smartphone Android mereka dengan kondisi Unlock Bootloader melainkan dengan status Locked Bootloader.

Alasan utama kenapa beberapa vendor memilih keputusan tersebut tidak lain dan tidak bukan karena menyangkut masalah keamanan, bagi para pengguna smartphone Android pasti akan sedikit bingung terkait istilah tersebut, memang benar pada kenyataannya fenomena Unlock Bootloader tersebut hanya di kenali oleh beberapa user Android expert saja.

Apa itu Unlock Bootloader Android serta mengenali manfaat dan kerugiannya


Secara umum Unlock Bootloader itu mengacu ke masalah hardware smartphone Android itu sendiri yang artinya adalah bahwa jika device dalam kondisi Unlock Bootloader maka pengguna Android tidak di izinkan untuk melakukan modifikasi selain menggunakan modifikasi bawaan dari vendor itu sendiri, seperti tidak bisa melakukan ROOT hingga memasangkan komponen seperti Custom TWRP.

Maka dari itu untuk bisa memodifikasi bahasa mesin dari hardware tersebut harus di lakukannya Unlock Bootloader, media utama agar bisa mendapat akses Unlock Bootloader tersebut ialah Fastboot yang sudah saya jelaskan lengkap pada artikel Apa itu Fastboot Android dan cara untuk melakukan Fastboot dengan mudah.

Fastboot sendiri berperan sangat penting untuk bisa melakukan Unlock Bootloader tersebut, karena secara langsung Fastboot tersebut langsung bersinggungan dengan hardware bersangkutan, jadi satu-satunya cara untuk bisa melakukan Unlock Bootloader di smartphone Android memang hanya bisa di lakukan dengan perantara Fastboot itu sendiri, adapun perintah umum untuk bisa melakukan Unlock Bootloader dengan menggunakan Fastboot adalah sebagai berikut :

fastboot oem unlock

Tetapi dalam beberapa kasus, vendor smartphone akan lebih melakukan implementasi perintah Unlock Bootlader yang lebih rumit, meski demikian perintah dasarnya tetap seperti yang telah saya sebutakan diatas.

Selanjutnya apa sih manfaat dan kerugian jika melakukan Unlock Bootloader di smartphone Android?

Manfaatnya adalah sebagai berikut :

1. Tidak di batasi oleh pengaturan defaulr dari vendor lagi
2. Bisa melakukan ROOT
3. Memasang Custom Recovery seperti TWRP
4. Memasang Custom ROM
5. Memodifikasi System Android seperti Kernel
6. Memasang peningkatan fitur (Mod) di luar dan konfigurasi bawaan vendor

Meski melakukan Unlock Bootloader itu memiliki banyak manfaatnya, ternyata kerugian dari Unlock Bootloader itu juga ada dan berikut adalah dari sisi kerugiannya :

1. Smartphone akan lebih rentan terkena virus (Malware, Spyware, Adware, etc..)
2. Menghanguskan garansi (karena udah di jebol bootloadernya)
3. Hardware rentan rusak (bagi yang suka custom settingan hardware, seperti melakukan overclock CPU, RAM dll)

Apakah smartphone Android yang sudah di Unlock Bootloader masih tetap bisa di kembalikan dengan status Locked Bootloader? tentu saja bisa! yang perlu anda lakukan ialah dengan mengakses Fastboot driver lagi dan memasukan perintah dasar melakukan Relock Bootloader seperti ini :

fastboot oem lock

Maka setelahnya Bootloader smartphone Android yang anda miliki akan terkunci lagi, apakah hal ini akan mengembalikan garansi, menurut beberapa sumber, iya! garansi akan kembali lagi.

Dengan demikian, harusnya saat ini anda sudah mengerti apa itu istilah dari Unlock Bootloader, Manfaat serta kekurangan yang ia miliki, dengan ini harapannya anda menjadi sedikit lebih tahu dan bisa membuat pertimbangan dari apa yang mungkin anda dapatkan jika sudah melakukan Unlock Bootloader tersebut, semoga bermanfaat.

Sunday, December 27, 2020

Kenapa smartphone harus Locked Bootloader? dan apa bahaya serta keuntungan Unlock Bootloader

Kenapa smartphone harus Locked Bootloader? dan apa bahaya serta keuntungan Unlock Bootloader

Perubahan zaman kian cepat saat ini, kita di berikan kemudahan dalam melakukan apa saja termasuk dengan cara berkomunikasi yang saat ini sudah semakin efisien dan efektif karena penggunaan smartphone yang kian semakin canggih di setiap harinya.

Jika dulu telepon hanya di gunakan untuk berkomunikasi via jarak jauh, maka saat ini tidak lagi, smartphone bukan hanya di tujukan untuk berkomunikasi melainkan juga bisa sebagai tempat menghibur diri dari beragam aplikasi game yang bisa di mainkan di dalamnya.

Sejauh ini hanya ada 2 buah variant OS (Operating System) yang paling banyak di gunakan yaitu adalah iOS dan Android, faktanya saat ini OS Android sudah sangat menguasai pasar Smartphone di seluruh dunia dan sudah menjamur di mana-mana.

Maka dengan demikian ada bahaya yang mengintai dari hal ini, yaitu adalah tidak amannya data dari pengguna smartphone itu sendiri, bisa jadi data informasi diri, rekening bank hingga agenda kerja memungkinkan di curi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pencurian data tersebut sudah pasti dengan memanfaatkan bugs atau di buatnya virus khusus yang berguna sebagai mata-mata untuk mengirimkan data pribadi pengguna smartphone tersebut ke pihak yang membuat virus tersebut.

Kenapa smartphone harus Locked Bootloader? dan apa bahaya serta keuntungan Unlock Bootloader

Lalu inilah yang menjadi pertimbangan kenapa Smartphone Android saat ini semuanya di jual dalam kondisi Locked Bootloader! artinya Bootloader tidak bisa di modifikasi, hingga turunannya seperti firmware hingga kernel tidak bisa di modifikasi dan harus berjalan sesuai dengan settingan strandard dari OEM.

Kenapa smartphone harus Locked Bootloader? dan apa bahaya serta keuntungan Unlock Bootloader


Sebenarnya mempunyai device Android Locked Bootloader itu memang menjadi sesuatu yang positif, karena keamanan data hingga penggunaan smartphone yang anda miliki terjamin securitynya, hanya saja bagi sebagian orang device Android Locked Bootloader itu menjadi device yang tidak Flexible atau baku.

Anda hanya bisa menjalankan smartphone tersebut dengan settingan awal atau settingan baku dari OEM, hingga akhirnya anda tidak bisa melakukan Optimasi apapun terhadap OS yang anda gunakan, maka dengan demikian solusi untuk ini adalah dengan melakukan Unlock Bootloader.

Jadi, kesimpulan pertama yang kita dapat mengapa harus menggunakan device Locked Bootloader adalah sebagai berikut :

1. Kemanan data di pastikan aman.
2. Device tidak mudah di susupi virus, karena Bootloader telah di kunci.
3. Hardwara smartphone Android terjaga kualitasnya, karena berjalan dengan standard settingan dari OEM.
4. Garansi smartphone akan terjaga.

Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut :


1. Tidak bisa melakukan ROOT.
2. Tidak bisa memasang Custom ROM dan Kernel.
3. Tidak bisa mengubah settingan System, seperti melakukan Overclock yang di nilai sangat powerful untuk menambah performa dalam bermain game.
4. Tidak dapat melakukan modifikasi apapun ke tinggat system.

Maka dengan melihat kekurangan dari device Locked Bootloader tersebut, beberapa pengguna Android yang merasa tidak puas dengan smartphone-nya saat ini lebih memilih melakukan Unlock Bootloader.

Kenapa smartphone harus Locked Bootloader? dan apa bahaya serta keuntungan Unlock Bootloader

Sejatinya melakukan tindakan Unlock Bootloader itu tidak di larang dan itu sudah menjadi pilihan bagi pengguna smartphone tersebut, hanya saja biasanya para vendor smartphone bersangkutan akan memperingkatkan bahwa dengan melakukan Unlock Bootloader anda akan mendapatkan kekurangan sebagai berikut :

1. Garansi hilang.
2. Device tidak lagi ter-proteksi secara maksimal.
3. Pihak vendor tidak mau tahu jika hardware smartphone anda rusak setelahnya.

Sebenarnya melakukan Unlock Bootloader tidak seburuk itu, saya pribadi semua smartphone Android yang pernah saya miliki, semuanya saya Unlock Bootloader, tujuannya? sudah jelas agar bisa mendapatkan akses ROOT dan agar bisa berpindah dari ROM bawaan ke Custom ROM yang memiliki versi Android yang lebih tinggi.

Untuk melakukan Unlock Bootloader itu sendiri, caranya juga bermacam-macam, karena setiap vendor Smartphone memiliki caranya tersendiri, jadi jika anda memiliki smartphone Android Samsung, maka anda tidak bisa melakukan Unlock Bootloader seperti yang ada di smartphone Xiaomi.

Artinya cara Unlock Bootloadernya bermacam-macam, tetapi untuk hasil akhirnya akan sama saja, yaitu anda akan mendapatkan kebebasan penuh dalam penggunaan smartphone Android yang anda miliki, hanya saja konsekuensi di tanggung sendiri.

Pada akhirnya, semua ini menjadi sebuah pilihan, anda bebas menentukan mau Locked Bootloader kah atau Unlock Bootloader? karena semua ini tergantung kebutuhan, jika anda nyaman saja menggunakan smartphone anda yang sekarang ini, maka tidak ada alasan untuk melakukan Unlock Bootloader.

Tetapi, jika anda merasa tidak maksimal, seperti processor tidak begitu powerful dalam bermain game, atau anda ingin menggunakn Mod khusus untuk melakukan Tweak agar smartphone Anda tampak berbeda dari smartphone Android kebanyakan, maka sudah pasti saran utama saya, lakukanlah Unlock Bootloader.

# APAKAH DEVICE YANG SUDAH UNLOCK BOOTLOADER BISA DI KEMBALIKAN LAGI KE LOCKED BOOTLOADER ?


Sudah pasti bisa, karena jika anda membuka sebuah kunci dengan prosedur yang benar, maka harusnya anda pun bisa menutup kunci tersebut pula dengan prosedur yang benar pula, artinya semua ini bisa di lakukan.

Karena, pada kenyataannya smartphone Android itu pada awalnya sudah di buat se-flexible mungkin, jadi jika anda telah melakukan Unlock Bootloader, maka anda bisa mengembalikannya ke versi Locked Bootloader dengan metode yang di namakan Relock Bootloader.

Lalu apakah metode ini akan mengambalikan garansi? saya pikir iya, asalkan tidak ketahuan oleh pihak OEM, karena banyak kasus di mana smartphone yang sudah Unlock Bootloader lalu di Relock Bootloader, lalu di garansikan, ternyata setelahnya garansi masih hidup, yang artinya cara ini bisa untuk anda lakukan jika ingin mengembalikan garansi yang hangus ketika anda melakukan Unlock Bootloader.

Cara Relock Bootloader juga ada bermacam-macam tergantung dari vendor smartphone itu sendiri, tetapi umumnya metode dalam melakukan Relock Bootloader, pasti menggunakan metode Command dengan menggunakan kemampuan Fastboot.

Sejauh ini, itulah apa yang saya tahu terkait Locked Bootloader dan Unlock Bootloader, pada akhirnya anda sendiri yang memutuskan, segala pertimbangannya sudah saya sebutkan di atas, tinggal anda sendiri yang memutuskannya.

Friday, December 25, 2020

Ternyata inilah bahaya jika menggunakan CASE/CASING/COVER Smartphone dalam jangka waktu yang lama

Ternyata inilah bahaya jika menggunakan CASE/CASING/COVER Smartphone dalam jangka waktu yang lama

Saat ini penggunaan CASE pihak ketiga untuk smartphone sudah menjadi hal yang lumrah untuk kita temui sekarang ini, ada banyak sekali jenis CASE smartphone yang beredar saat ini mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah, semuanya ada tinggal anda saja sendiri yang memutuskan ingin menggunakan yang mana.

Hebatnya lagi saat ini hampir semua tipe Smartphone ada CASE Customnya, bisa itu berbentuk Flip Cover, Jelly Case, Hard Case dan lain sebagainya, menggunakan CASE Custom seperti ini memang akan membuat smartphone yang anda miliki menjadi unik dan terkesan kesen, karena design-nya CASE tersebut yang banyak macamnya.

Penggunaan CASE semacam ini sejatinya di tujukan untuk melindungi smartphone yang anda miliki dari benturan keras atau hal membahayakan lainnya, selain itu dengan memasangkan CASE tersebut, smartphone anda bisa jadi tampak lebih ber-estetika, karena bisa jadi CASE yang anda gunakan bisa mencerminkan diri anda sendiri.

Seperti sebagai pencitraan Hobi, Fans, dan lain sebagainya, di samping banyaknya hal positif yang anda terima jika menggunakan CASE Custom tersebut, ternyata juga ada bahanya, dan saya yakin hanya sedikit dari anda semua yang tahu apa itu bahayanya, karena saya sendiri jujur baru tahu dan baru sadar juga belakangan ini.

Berikut adalah bahaya apa saja jika anda menggunakan CASE Custom pada smartphone yang anda miliki :


# PANAS SMARTPHONE TERKURUNG


Inilah bahaya pertama, jika anda menggunakan CASE dan anda seorang yang expert dalam menggunakan Smartphone yang setiap harinya smartphone anda di pakai hingga limitnya atau berkerja dengan keras, maka sudah pasti smartphone anda akan menimbulkan hawa panas berlebih.

Ternyata inilah bahaya jika menggunakan CASE/CASING/COVER Smartphone dalam jangka waktu yang lama

Coba bayangkan jika anda menggunakan CASE Custom seperti Jelly Case, Hard Case, atau Flip Cover, yang seharusnya panas tersebuit bisa keluar dari bagian belakang smartphone, kini tertahan di dalam CASE tersebut.

Lalu bisa di bayangkan sendiri apa yang terjadi? Ya jelas sekali hardware di dalam smartphone yang anda miliki akan selalu panas dan jika menggunakan CASE dalam waktu berkepanjangan, maka sudah pasti ada hardware di dalam smartphone yang anda miliki menjadi rusak.

Hal ini terjadi karena smartphone tidak bisa membuang hawa panas tersebut dengan baik, hingga kasus Overheating selalu saja terjadi, umumnya kerusakan pertama yang akan terjadi ialah terletak di sisi baterai.

Saya sudah mengalami hal ini, karena baterai smartphone yang saya miliki menjadi rusak, kembung seperti ingin meledak, sudah 2 kali saya ganti dan hasilnya tetap kembung, setelah mencari tahu, ketemu biang keladinya, yaitu adalah penggunaan CASE yang tidak di lepas jika smartphone dalam kondisi Overheating.

Ketika sudah tahu masalah ini, saya putuskan untuk melepas CASE tersebut, hingga sekarang baterai baru yang sudah saya ganti lagi, tidak mengalami masalah kembung dan lain sebagainya dan ini sudah 1 tahun lamanya.


# CASE BELAKANG BARET


Perlu anda tahu, bahwa penggunaan CASE Custom itu di tujukan hanya untuk agar smartphone yang anda miliki aman ketika terjatuh, terbanting ataupun racing di jalanan, tetapi faktanya hal ini tidak bisa mencegah luka baret pada casing asli bagian belakang smartphone yang anda miliki.

Ternyata inilah bahaya jika menggunakan CASE/CASING/COVER Smartphone dalam jangka waktu yang lama

Tidak percaya? coba anda lihat saja sendiri, jika anda sudah menggunakan CASE Custom dalam waktu 3 Bulan keatas tanpa pernah anda lepas, maka silahkan buka sendiri bagian CASE Custom tersebut, lalu anda akan terkejut melihat baret-baret kecil muncul di bagian belakang smartphone yang anda miliki.

Datang dari mana baret-baret tersebut? sudah jelas datang dari tamu tak di undang, seperti pasir kecil yang masuk ke dalam CASE Cutsom yang anda miliki, bisa pula terjadi karena bagian dalam CASE Custom yang anda beli ada bagian yang keras dan tajam, maka baret pun akan muncul di mana-mana, itulah faktanya.

Hal ini akan semakin terlihat nyata, jika pada bagian belakang CASE Smartphone yang anda miliki, berbahan metal ataupubn plastik, untuk bahan kaca yang sudah di lapisi pelindung anti gores atau bahan ceramic, masalah baret seperti ini jarang di temui dan lebih banyak muncul di smartphone dengan bahan Metal dan Plastik saja.

Dengan demikian itulah bahaya dalam penggunaan CASE Custom dalam jangka waktu yang lama, di samping bahaya tersebut, faktnya masih banyak ghal positif yang bisa anda dapatkan dari penggunaan CASE Custom tersebut.

Disini saya sama sekali tidak melarang anda menggunakan CASE Custom, hanya saja saya hanya memberitahukan bahwa ternyata ada juga bahayanya dari penggunaan hal semacam ini, untuk keputusan akhirnya tinggal anda saja sendiri yang menentukan, kalau saya sendiri, tidak lagi menggunakan CASE Custom.

Dengan alasan, menurut saya tampilan belakang Smartphone yang ada saat ini sudah semakin keren dan saya juga lebih nyaman menggenggam smartphone yang tipis di bandingkan yang tebal karena penggunakan CASE Custom tersebut.

Kalau anda? silahkan putuskan sendiri, karena saya bukan orang tua anda dan saya juga bukan bos anda yang bisa mengatur-atur anda, semoga artikel ini bermanfaat.

Gagal ROOT dengan aplikasi KingRoot atau sejenisnya? mungkin ini penyebabnya

kingroot gagal root

Jika anda bertanya di sebuah Forum atau dengan siapapun yang paling tidak sedikit mengerti tentang device Android, maka saya yakin ketika anda menanyakan cara Root Android tanpa PC, maka jawabannya adalah "Coba pakai aplikasi KingRoot".

Jawaban seperti ini memang tidak salah, karena memang benar aplikasi Root tanpa PC terbaik memang benar hanya KingRoot, meski demikian masih banyak di luar sana aplikasi sejenis yang sama ampuhnya, seperti V-Root atau iRoot.

Hal yang menjadi pertanyaannya adalah kenapa sih melakukan Root dengan aplikasi KingRoot selalu gagal? padahal katanya aplikasi ini adalah aplikasi yang paling powerful untuk bisa melakukan Root tanpa PC.

Maka saya akan menjelaskan dengan singkat saja kenapa anda gagal melakukan Root dengan aplikasi KingRoot tersebut untuk device Android kesayangan yang anda miliki.

Alasanya cukup simple jika anda punya device Android dengan Sistem Operasi Android di atas 5.1 yaitu minimal 6.0 (Marshmallow) keatas, maka saya akan tegas menjawab anda tidak akan bisa melakukan Root dengan aplikasi ini sampai kapanpun.

Namun jika anda memiliki device Android dengan sistem operasi maksimal 5.1 (Lollipop) kebawah, maka metode Rooting dengan aplikasi KingRoot tersebut bisa anda andalkan, karena memang terbukti Work untuk variant sistem Android Lollipop kebawah.

Hal yang menjadi alasan kenapa sistem Root dengan aplikasi tanpa PC ini tidak bisa di lakukan lagi sekarang ialah, karena memang yang punyanya (Google) memang melakukan Revamp atau perubahan pada struktur systemnya, sehingga sampai saat ini melakukan Rooting tanpa bantuan file Exploit khusus tidak bisa lagi di berlakukan.

Lalu bagaimana caranya agar bisa mendapat akses Root tersebut, jika smartphone Android saya berada di versi Android 6.0 Marshmallow keatas?


Hanya ada satu buah pilihan, yaitu adalah dengan cara menginstall Custom Recovery seperti TWRP selanjutnya menginstallkan file Exploit seperti Magisk atau SuperSU, sejauh ini hanya kedua buah file Exploit ini saja yang bisa memberikan akses Root secara penuh ke device Android yang anda miliki.

Lalu masalahnya sudah terpecahkan, kenapa anda sekarang selalu gagal melakukan ROOTING dengan aplikasi KingRoot, maka dengan demikian saya pikir jika anda sudah tahu fakta ini, maka harusnya anda tidak perlu lagi menginstall dan mencoba aplikasi ini maupun sejenisnya jika device yang anda miliki sudah berversi Android yang paling baru.

Itu sama saja dengan buang-buang waktu, maka dengan demikian saran saya adalah jika anda berniat melakukan Root di deviec yang anda miliki, maka harusnya anda melakukannya dengan metode TWRP, karena cara ini di nilai lebih memiliki persentase yang tinggi dan tentu saja aman untuk di lakukan.

Jika ada sebuah aplikasi yang mengaku bisa melakukan ROOT tanpa PC misalnya pada versi Android 8.0 (Oreo) saya pikir itu hanya sebuah aplikasi Fake yang mestinya tidak harus anda percayai.

Thursday, December 24, 2020

Terjebak di Fastboot Mode Xiaomi? ini cara keluarnya beserta penyebab dan cara untuk masuknya

Terjebak di Fastboot Mode Xiaomi? ini cara keluarnya beserta cara untuk masuknya

Pada faktanya smartphone Android dari Xiaomi itu tidak ada bedanya dari smartphone Android kebanyakan yang ada saat ini, hanya saja Xiaomi menjadi sangat terkenal karena mereka memang mampu membawa sebuah smartphone canggih namun di jual dengan harga yang terkesan miring dari para pesaingnya.

Seperti yang sudah saya sebut di atas, smartphone Xiaomi itu sama seperti smartphone Android lainnya, yang artinya smartphone Xiaomi juga memiki kemampuan khusus OS Android yaitu adalah kemampuan untuk menjalankan Mode Fastboot.

Perlu anda ketahui Mode Fastboot di semua smartphone Android termasuk Xiaomi itu memiliki kemampuan yang sangat bermanfaat, yaitu berguna sebagai media untuk langsung berinteraksi dengan system inti, maka dari itu dari Fastboot sendiri anda bisa melakukan Flashing, memasang Custom Recovery dan masih banyak hal bermanfaat lainnya yang bisa anda lakukan.

Hanya saja bagi sebagian orang Mode Fastboot ini bisa menjadi masalah, karena jika sudah terjebak di Mode ini mungkin ter-akses secara sengaja ataupun tidak sengaja maka akan sulit untuk bisa keluar, karena memang tidak ada Navigasi di dalam Mode satu ini.

Terjebak di Fastboot Mode Xiaomi? ini cara keluarnya beserta cara untuk masuknya


Umumnya jika anda sudah masuk ke Mode Fastboot Xiaomi yang bisa anda lihat hanya sebuah gambar robot yang sedang di perbaiki oleh seekor kelinci imut, tidak ada informasi navigasi di Mode ini, jadi apa yang bisa anda lakukan jika ingin keluar dari Mode Fastboot Xiaomi tersebut ?


Sejauh ini ada 3 buah cara yang bisa anda lakukan agar bisa keluar dari Mode Fastboot Xiaomi tersebut :


# LEPAS BATERAI


Cara ini adalah cara yang paling efektif, artinya anda bisa keluar dari Mode Fastboot Xiaomi dengan cara melepas baterai dari smartphone Xiaomi yang anda miliki, maka dengan demikian smartphone Xiaomi yang anda miliki akan ter-shut down dengan paksa, setelah di hidupkan maka Xiaomi anda akan kembali seperti sediakalah.

Jika smartphone Xiaomi memiliki bentuk dengan baterai tanam solusinya seperti apa? Mudah saja lepas saja Konektor daya baterai dari Mother Board, jika sudah ter-shut down secara paksa, hubungkan lagi konektor ke Mobo maka setelahnya smartphone Xiaomi anda akan sehat lagi, memang terkesan agak ribet, tetapi cara ini akan sama saja seperti melepas baterai dari smartphone Xiaomi versi lawas.


# TEKAN TOMBOL POWER


Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk bisa anda ambil sebagai sebuah solusi paling jitu, mengapa demikian? karena anda tidak perlu melepas Casing bagian belakang smartphone Xiaomi yang anda miliki, ataupun menjalankan Command yang mungkin anda akan kesulitan dalam mengikutinya.

Caranya mudah saja tekan saja tombol Power (Power Button) selama kurang lebih 15 - 30 Detik, maka smartphone Xiaomi anda secara otomatis akan Shut Down secara paksa dan keluar dari Mode Fastboot dengan sendirinya, mudah sekali bukan?


# COMMAND PROMPT


Cara ini hanya bisa di lakukan jika smartphone Xiaomi yang anda miliki sudah dalam kondisi Unlock Bootloader, artinya jika device yang anda miliki masih dalam versi Locked Bootloader, cara ini tidak akan bisa berkerja, caranya adalah sebagai berikut :

1. Fastboot Driver sudah terpasang di PC/Laptop.
2. Silahkan hubungkan Xiaomi ke PC dengan kabel USB.
3. Lalu silahkan buka Command Prompt dan arahkan ke Fastboot Driver.
4. Masukan Command ini :

fastboot devices

Jika sudah terbaca, maka untuk keluar dari Mode Fastboot, silahkan masukan perintah ini :

fastboot reboot

5. Done!

Ketiga cara diatas memang menjadi solusi utama yang paling bisa di andalkan jika anda bingung mau keluar dari Mode Fastboot Xiaomi tersebut, lalu bagaimana bisa smartphone Xiaomi yang anda miliki bisa masuk ke Mode Fastboot? maka anda juga harus tahu cara masuk ke Mode Fastboot itu sendiri.

Sejauh ini ada 2 buah cara agar anda bisa masuk ke dalam Mode Fastboot Xiaomi, berikut adalah caranya :


# SPECIAL KEY BUTTON


Cara pertama ini yang mungkin saja secara tidak sengaja anda lakukan sehingga device anda masuk ke dalam Mode Fastboot, ketika anda menakan tombol Volume (-) dan Power berbarengan ketika smartphone Xiaomi di hidupkan (Power On), maka secara otomatis Xiaomi anda akan masuk ke Mode Fastboot.


# COMMAND PROMPT


Cara ini juga mengharuskan anda untuk melakukan Unlock Bootloader terlebih dahulu, sama seperti cara keluar dari Mode Fastboot via Command Prompt, yang membedakannya adalah hanya di Command akhirnya saja, yaitu anda hanya perlu memasukan Command ini :

fastboot reboot bootloader

Maka device Xiaomi akan otomatis reboot dan masuk ke dalam Mode Fastboot, sangat mudah sekali bukan?


# JIKA MASIH TERJEBAK DI MODE FASTBOOT KETIKA SUDAH REBOOT


Ada beberapa kasus di mana Mode Fastboot ini muncul secara terus menerus ketika anda sudah melakukan cara yang sudah saya sampaikan di atas, hal ini menjadi masalah yang berat karena masalah ini muncul di tingkat Firmware artinya System Firmware yang anda gunakan telah Crash sehingga memunculkan Error dan ini kerap di sebut dengan istilah Brick.

Smartphone Xiaomi anda tidak bisa Booting secara normal dan secara terus-terusan masuk ke dalam Mode Fastboot, maka solusi dari masalah ini hanya dengan melakukan Flash Ulang (Fastboot) saja lagi agar firmware kembali Fresh dan Error yang terjadi sebelumnya bisa hilang dan Smartphone Xiaomi anda bisa di gunakan dengan normal lagi.

Tetapi, jika sewaktu anda telah selesai melakukan Flashing dan masalah ini muncul lagi, maka segera periksa tombol Volume (-), karena bisa jadi tombol Volume Down tersebut rusak yang mengakibatkan selalu dalam kondisi On (Tertekan), maka ketika anda melakukan Booting maka secara otomatis device Xiaomi yang anda miliki akan selalu masuk ke Mode Fastboot.

Dengan demikian, itulah beberapa solusi dan penyebab kenapa anda bisa terjebak kedalam Mode Fastboot Xiaomi, jika dalam kondisi Normal maka dengan cara menekan tombol Power agak lamaan sedikit, maka masalah ini akan cepat terselesaikan.

Jika memang tidak bisa di lakukan dengan cara yang biasa, maka anda memang harus memperbaikinya dengan jalus Fastboot (Flashing) atau bahkan membawanya ke tempat reparasi smartphone karena mungkin saja tombol Volume (-) Xiaomi anda rusak.

Cara Install AsteroidOS di Smartwatch MediaTek dengan SP Flash Tool


Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, klasifikasi dari OS Android yang di gunakan pada smartwatch itu ada 2 jenis, yaitu menggunakan versi atau source android murni yaitu AOSP dan ada pula Custom ROM resmi yang di buat oleh Google yaitu Wear OS.

Tetapi, tahukah anda bahwa ada satu buah Custom ROM OS lagi untuk smartwatch yang tidak kalah keren dari Wear OS by Google? itu adalah AsteroidOS yang saat ini sudah berada pada versi Stable dan sudah support banyak smartwatch dengan berbagai spesifikasi.

Disini kita akan berbicara terkait pemasangan AsteroidOS pada smartwatch dengan mesin MediaTek saja, bukan untuk Chipset lain seperti Broadcom atau Qualcomm Snapdragon.

Karena pasalnya pemasangan ROM pada device MediaTek akan cukup berbeda dari kebanyakan device dengan mesin Qualcomm Snapdragon, karena sejatinya device MediaTek tidak bisa menjalankan sepenuhnya kemampuan Fastboot.

Sebenarnya metode Install untuk AsteroidOS adalah menggunakan metode Fastboot dengan cara kerja menggunakan Command Prompt, namun cara ini mustahil untuk di lakukan pada smartwatch MediaTek, karena Command Fastbootnya yang sebagian besar Fail.

Maka dari itu disini kita menggunakan Tool yang di sebut dengan SP Flash Tool, aplikasi hebat ini memang sudah menjadi aplikasi andalan bagi semua user device MediaTek karena sangat bisa diandalkan, lalu apa saja persyaratan yang di butuhkan sebelum anda bisa memasangkan AsteroidOS tersebut?

1. Firmware AsteroidOS yang bisa anda dapatkan DISINI, juga smartwatch anda harus sudah di support, lihat codename dari smartwatch anda DISINI.
2. Kabel USB
3. SP Flash Tool
4. VCOM Driver
5. Disable Driver Signature Enforcement
6. File Scatter, bisa anda temukan di Firmware resmi Smartwatch yang anda miliki atau anda bisa mencarinya sendiri dari Internet, atau bisa membuatnya sendiri, yang penting punya dan sesuai dengan tipe Chipset smartwatch.

Jika semua syarat sudah anda penuhi maka anda bisa memasangkan AsteroidOS tersebut sekarang juga, berikut adalah cara kerjanya :

1. Silahkan Power Off (Matikan) smartwartch anda.
2. Selanjutnya buka firmware AsteroidOS yang sudah anda download sebelumnya, letakan file Scatter yang sudah anda tentukan dalam folder firmware AsteroidOS, seperti ini :


3. Agar bisa di gunakan pada aplikasi SP Flash Tool, silahkan Rename kedua File Firmware AsteroidOS ini, yaitu :

asteroid-image-xxxx.ext4 menjadi userdata.img

zImage-xxx-xxxx.fastboot menjadi boot.img


4. Jika sudah buak aplikasi SP Flash Tool dan Load File Scatter yang ada dalam Folder AsteroisOS yang sudah kalian buat sebelumnya.


5. Hilangkan semua conteng kecuali pada bagian userdata dan boot, seperti ini :


6. Terakhir, silahkan tekan Opsi Download dan tunggu hingga proses Flashing selesai.


7. Selamat menikmati AsteroidOS!

Dengan demikian, sangat mudah sekali memasangkan AsteroidOS di smartwatch kesayangan anda, apakah ada dampak negatif dari cara flash menggunakan SP Flash Tool tersebut? 

Sejauh ini saya tidak menemukan dampak negatif apapu, kecuali yang memang menjadi Bugs tersendiri pada AsteroidOS itu sendiri, tetapi hal itu wajar saja, mengingat ini baru versi stable pertama yang mereka rilis.

Namun, secara keseluruhan, AsteroidOS ini memang menjadi alternatif dari WearOS yang tidak kalah kerennya dari fitur hingga fungsinya, selamat mencoba dan semoga berhasil.

Tuesday, December 22, 2020

Perbedaan Brick dan Bootloop yang biasa di salah artikan banyak pengguna Android

Apa itu Bootloop dan Brick

Jika kita berbicara sistem operasi mana yang paling banyak pengunannya di bidang Mobile sekarang ini, maka jawabannya sudah pasti adalah OS Android, mengapa tidak? dari range harga ratusan ribu hingga puluhan juta anda masih bisa melihat OS ini mau itu dalam smartphone lokal maupun buatan perusahaan branded.

Sehingga tidak mengherankan jika OS mobile yang paling banyak dan paling populer saat ini adalah OS Android, meski OS ini benar-benar populer dan banyak di sukai, tetap saja OS ini bukan menjadi OS yang sempurna, bermacam-macam masalah kerap datang menghampiri OS Android.

Ada permasalahan kecil berupa aplikasi Force Close, Cache yang menumpuk sehingga performa smartphone melamban, hingga ada masalah yang cukup besar yaitu kerap yang di sebut Bootloop dan Brick.

Banyak orang yang salah mengartikan istilah ini, karena memang benar kondisinya terlihat cukup mirip, namun jika di perhatikan lebih lagi, maka sebenarnya ada perbedaan yang kentara dari kedua masalah ini.

Maka dengan jika anda mengetahui pokok masalahnya dan dapat mengidentifikasi penyakit apa yang di derita smartphone Android anda, maka anda bisa dengan mudah memperbaikinya sendiri, maka dari itu anda harus tahu dulu perbedaan Bootloop dan Brick tersebut.


# BOOTLOOP


Indikasi dari permasalan ini adalah smartphone tidak bisa Booting masuk ke Homescreen, ada ciri khas dari masalah ini yaitu terjadinya pengulangan secara terus menerus pada Boot Animation saat device sedang melakukan Booting.

Mau sampai kapanpun, smartphone anda tidak akan bisa masuk ke home screen jika sedang mengalami Bootloop tersebut, penyebabnya?

Ada banyak penyebab dari masalah ini dan bisa jadi datang secara tiba-tiba, namun umumnya masalah ini terjadi karena :

1. Anda memang sedang melakukan sesuatu dengan System Android, seperti memasang Mod, mencoba merubah suatu pengaturan, dll.
2. Terdapat Crash di Firmware yang biasanya menyebabkan device anda Bootloop tiba-tiba tanpa anda kethaui penyebabnya, umumnya masalah ini terjadi, ketika anda sudah lama menggunakan smartphone anda, tanpa pernah anda bersihkan sama sekali Cache dan Junk yang telah menumpuk.
3. Anda menggunkan Firmwara, ROM/Custom ROM yang tidak stable.

Solusi dari permasalahan ini cukup mudah sebenarnya, jika smartphone anda punya Recovery bawaan atau anda sudah memasangkan Recovery Custom, sejenis TWRP, maka untuk bisa mengatasi masalah ini adalah dengan cara melakukan Full Wipe/Factory Reset, maka masalah Bootloop akan terselesaikan.

Adapun cara lainnya adalah, anda bisa melakukan Flash ulang Firmware, cara ini lebih saya anjurkan, kalau bisa gunakan Firmware yang paling baru, kedua cara ini akan menghapus semua data anda di Memory Internal, karena memang itulah konsekuensinya.


# BRICK


Secara kasat mata kasus Brick memang terlihat agak mirip dengan Bootloop yaitu di mana kondisi smartphone tidak bisa masuk ke Home Screen.

Hanya saja pada kasus Brick smartphone anda gagal sama sekali untuk masuk ke System ROM, sehingga yang muncul hanya berupa Logo smartphone atau hanya menampilkan layar hitam saja., brick ini juga di bagi dalam beberapa jenis yaitu adalah sebagai berikut :

1. Soft Brick dengan indikasi hanya terjadi Stuck di Logo saat Booting dan terjadi ketika anda memang sedang melakukan sesuatu terhadap System ROM.
2. Hard Brick dengan indikasi bisa Stuck di Logo dan bisa juga hanya muncul layar hitam, tetapi smartphone masih bisa untuk di Charge, jika masalah ini datang tiba-tiba maka besar kemungkinan ada komponen hardware yang rusak, dalam kasus ini adalah eMMC yang bisa jadi sudah lemah atau jebol.

Untuk solusi permasalahan Brick tersebut ialah hanya bisa di atasi dengan cara melakukan Flash Ulang atau Flashing.

Jika anda sudah melakukan Flashing berulang kali dan device masih saja tidak bisa Booting, maka sudah dapat di pastikan bahwa eMMC device Android anda rusak, jika ingin smartphone Android anda hidup lagi, maka anda harus mengganti komponen ini, yang bisa jadi memakan biaya yang tidak sedikit.

Dengan demikian itulah perbedaan mendasar dari apa yang di sebut dengan Bootloop dan juga Brick, seharusnya anda mempelajari kedua masalah ini, karena mau bagaimanapun sampai kapanpun, masalah seperti ini mungkin akan selalu mengantui OS Android, jika anda tahu penyebabnya, maka anda tidak harus panik lagi, karena anda tahu solusi dari masalah tersebut.

Cara ampuh mengatasi Bluetooth Notifikasi smartwatch yang tidak muncul

Cara atasi notifikasi smartwatch yang tidak muncul

Salah satu alasan kenapa banyak orang suka dengan smartwatch adalah kemampuan notifkasinya yang real time atau sama dengan yang ada di smartphone Android anda, umumnya kemampuan ini menggunakan Bluetooth sebagai penghubung smartphone dan smartwatch anda.

Jika ada notifikasi maka harusnya dari smartphone akan langsung di transfer ke smartwatch anda, sehingga anda akan tahu bahwa ada chat masuk, agenda, telpon, email dan lain sebagainya dan saya juga tidak ingin berdusta bahwa salah satu alasan kenapa saya membeli sebuah smartwatch adalah karena saya membutuhkan fitur notifikasi ini.

Karena dalam keseharian saya yang mungkin terlalu fokus berkerja, maka setiap ada chat atau hal lain yang terjadi di smartphone saya, maka saya baru akan tahu jika sudah di telpon dan tidak jarang saya di marahi atasan bahkan istri saya sendiri, karena memang saya suka menggunakan mode getar saja di smartphone yang saya miliki.

Namun, setelah menggunakan smartwatch dalam beberapa hari saya menemukan sebuah hal aneh, itu adalah bahwa notifkasi yang harusnya muncul di smartwatch, tidak muncul padahal koneksi Bluetooth telah terhubung, apa artinya smartwatch saya rusak?

Setelah kesana kemari mencari tahu, saya mendapatkan sebuah fakta menarik dari kasus yang saya alami tersebut :

1. Smartwatch menggunakan Bluetooth rendah energi sehingga tidak jarang terjadi disconnect antara smartwatch dan smartphone.
2. Aplikasi penghubung smartphone ke smartwatch tidak boleh kena battery restrict dalam artian di bebaskan berjalan di app background, kalau di kill oleh system sudah jelas notifikasi tidak akan di kirmkan ke smartwatch.

Sampai disini saya berpikiran bahwa mungkin memang segini kemampuan Smartwatch yang saya beli, maklum bukan barang branded dan tergolong entry level.

Tetapi betapa terkejutnya saya ketika saya membaca di sebuah forum smartwatch branded juga mengalami masalah serupa, hingga saya menemukan solusi dari hal ini, yaitu adalah sebagai berikut :

1. Silahkan anda buka aplikasi Play Store dulu dan Donwload aplikasi bernama Notification Manager for apps, fungsi utama dari aplikasi satu ini adalah untuk membuka settingan Notifikasi Access cuma itu sebenarnya, namun disinilah kuncinya.

Cara atasi notifikasi smartwatch yang tidak muncul

2. Silahkan hubungkan device anda ke smartwatch dengan Bluetooth.
3. Jika sudah silahkan buka aplikasi Notification Manager for apps tersebut, lalu silahkan hilangkan centang/nonaktifkan notifikasi access untuk aplikasi terkait, dalam kasus ini saya menggunakan aplikasi bernama WiiWatch.

Cara atasi notifikasi smartwatch yang tidak muncul

4. Jika sudah silahkan di On kan lagi.

Cara atasi notifikasi smartwatch yang tidak muncul

5. Harusnya notifikasi sudah masuk lagi ke smartwatch anda.

Lakukan selalu hal ini ketika anda telah menghubungkan device anda ke smartwatch dengan Bluetooth, memang terkesan cukup ribet, namun cuma itu solusinya yang saya tahu, ketika saya mengamalkan cara ini, sampai detik ini saya tidak ada masalah lagi terkait notifikasi yang tidak muncul di smartwatch.

Kalau kita berbicara penyebab, saya pikir ini ada sangkut pautnya dengan smartphone yang anda miliki, karena bisa jadi processnya di batasi oleh system, karena kasus seperti ini sering di temukan pada device Xiaomi, Oppo, Vivo, Samsung yang kita tahu memang menggunakan system restrict app yang cukup baik.

Bisa jadi aplikasi Synchronize antara Watch dan Smartphone di batasi, bahkan di ubah settingan defaultnya ketika smartphone sudah masuk dalam mode standby atau deepsleep, ini hanya asumsi saya saja, semoga bermanfaat.