Friday, February 5, 2021

Baguskah layar PC menggunakan TV? apakah lebih baik dari Monitor yang harganya lebih mahal?


Saya yakin beberapa dari anda semua pasti pernah mempertanyakan hal ini, yaitu kenapa Komputer tidak menggunakan layar dari TV saja, ketimbang monitor yang perbedaan harganya bisa kentara jauh berbeda dengan spesifikasi sama dan tentu saja dengan keluaran produk dari brand yang sama juga.

Saya pikir pertanyaan ini akan terjawab dengan mudah ketika anda sudah mencoba sendiri bagaimana rasanya menggunakan TV sebagai Monitor dari PC yang anda miliki.

Namun, bagi anda yang masih penasaran dan belum sempat mencoba maka saya akan berikan penjelasan, kenapa layar TV tidak ideal untuk penggunaan PC, berikut adalah beberapa hal yang saya ketahui dari ini :


1. Tidak dirancang untuk di lihat secara dekat


Inilah perbedaan utamanya, anda tidak bisa menggunakan TV sebagai monitor utama PC anda, coba anda lihat saja layar TV tersebut sedekat biasanya anda menatap layar monitor PC sungguhan, saya yakin mata anda akan sakit dan gambar dari layar TV tersebut kurang jelas terlihat.

Hal ini berhubungan dengan tingkat Density (PPI) umumnya di monitor tingkat PPI itu jauh lebih rapat dari pada TV, meski menggunakan resolusi yang sama misalkan HD, coba anda sandingkan TV dengan resolusi HD ukuran 21 Inch dan Monitor HD dan juga berukuran 21 Inch, anda pasti tahu perbedaan mencoloknya.


2. Monitor memang di rancang sedemikian rupa untuk kenyamanan mata


Inilah perbedaan selanjutnya, karena monitor perlu di lihat dengan jarak yang dekat umumnya berjarak setengah sampai 1 meter, tentu saja Monitor tersebut harus di bekali dengan fitur yang mendukung kesehatan mata.

Seperti anti radiasi, konfigurasi warna dan keterangan layar yang tidak melelahkan mata dan lainnya, coba bandingkan dengan TV tatap saja pada jarak 1 Meter kurang, saya yakin mata anda akan terbakar kesakitan.


3. Harga Monitor selalu lebih mahal dari TV meski spesifikasi sama


Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa harga monitor bisa lebih mahal dari TV itu karena dalam Monitor PC ada banyak terdapat fitur yang berharga masal, seperti jumlah FPS yang bisa lebih besar di Monitor sebesar 240Hz yang biasanya di TV hanya 60Hz saja.

Selanjutnya ada fitur yang namanya Anti Stuttering yang bisa meminimalisir gambar patah-patah, yang hal ini hampir tidak pernah di temukan di TV, selanjutnya di Monitor terdapat banyak konfigurasi yang bisa anda settings sesuka hati, jadi wajar saja harga Monitor lebih mahal dari TV.


Lalu artinya apakah menggunakan TV untuk layar PC itu tidak baik?


Tidak juga! tergantung kondisinya, jika anda menggunakan layar TV untuk bermain game dengan PC pada jarak lebih dari 1 Meter maka hal tersebut sah-sah saja, karena umumnya hal ini akan mirip seperti anda sedang menggunakan sebuah Console Game.

Tetapi, jika anda menggunakan layar TV tersebut untuk berkerja, mengetik, mengedit gambar dan lain sebagainya dalam jarak kurang dari 1 Meter, saran saya jangan lakukan hal tersebut sekali-kali, saya yakin mata anda tidak akan sanggup.

Karena kalau dari dekat Pixel dari TV tersebut terlihat besar-besar seperti biji jagung, saya kurang tahu apakah pixel besar ini masih di temukan pada perangkat TV beresolusi 4K.

Kesimpulannya adalah TV bisa menjadi layar utama PC tergantung dari kondisinya, namun Monitor tetap menjadi yang paling utama, karena dari awalnya Monitor memang di buat untuk penggunaan PC, jadi sebenarnya hampir tidak ada alasan bagi anda menggunakan TV sebagai layar utama PC anda.

Kecuali anda ingin merasakan sesuatu yang beda seperti ingin mencoba layar PC yang lebih besar dengan efek samping mata terbakar, hal itu tentu saja bisa anda lakukan!

Bisakah HDD Laptop 2.5 Inch di pasang di CPU PC?

Cara pasang HDD Laptop ke PC Desktop

Jika anda sedang membaca artikel ini mungkin ada sedang penasaran apakah bisa HDD Laptop yang berukuran 2.5 Inch di pasang di PC yang umumnya memiliki spesifikasi HDD 3.5 Inch? maka jawabannya sudah pasti bisa! namun harus anda akali sedikit untuk penempatannya.

Alasan mengapa HDD Laptop lebih kecil di buat ialah untuk menekan ruang penyimpanan Slot pada bagian mesin Laptop, tujuannya adalah agar Laptop tidak menjadi tebal dan berat, sehingga hampir semua Laptop zaman sekarang ini menggunakan standard HDD ukuran 2.5 Inch dan bahkan ada yang sudah tidak menggunakan HDD lagi yaitu menggunakan SSD yang sudah pasti lebih tipis dari HDD.

Jadi jangan heran jika anda melihat Laptop tipis dengan harga yang tinggi, itu karena mereka menggunakan penyimpanan SSD yang notabene memiliki harga yang lebih tinggi dari HDD biasa.

Kembali ke pembahasan kita, bagaimana caranya memasang HDD 2.5 Inch pada CPU Komputer yang memiliki spesifikasi HDD 3.5 Inch?

Caranya mudah sekali, untuk memasang HDD 2.5 Inch ke PC anda hanya membutuhkan beberapa komponen yang sebenarnya sama saja seperti HDD 3.5 Inch, berikut adalah yang di butuhkan :

1. Kabel SATA
2. Kabel Power Supply (6 PIN)

Sama saja kan? iya sama saja, lha orang sama-sama Hard Disk, cuma beda ukuran saja, yang membuat hal ini menjadi sulit adalah tidak adanya Slot tersedia pada Case CPU dengan ukuran 2.5 Inch.

Benar saja, penggunaan ukuran Hard Disk di PC Desktop memang ukuran HDD 3.5 Inch dan bukan 2.5 Inch, sehingga adan perlu mengakalinya agar HDD 2.5 Inch ini bisa anda gunakan, karena saya pikir akan sangat di sayangkan jika anda punya HDD 2.5 Inch yang tidak terpakai, kan lumayan untuk nyimpan film jepang!

Maka dari itu, agar bisa di gunakan di PC anda perlu yang namanya Bracket 2.5 Inch to 3.5 Inch, tujuan alat ini ialah agar HDD 2.5 Inch bisa di pasang pada slot 3.5 Inch, anda bisa mendapatkan Bracket ini secara Online dengan harga kurang lebih 15-50 Ribuan saja.


Hanya saja yang perlu anda ketahui adalah memang ada perbedaan mendasar dari HDD 2.5 dan HDD 3.5, yaitu adalah jenis Voltage yang di gunakan, umumnya HDD 2.5 Inch memiliki jumlah Volt yang lebih rendah, hal ini wajar untuk mengirit konsumsi baterai pada Laptop.

Namun bisakah di gunakan di PC Desktop? saya kira sah-sah saja, karena saya hingga saat ini tidak ada masalah dengan hal tersebut.

Jika harus memberi saran, saya sarankan jangan install OS Windows di HDD 2.5 Inch tersebut, karena memang bukan di design untuk PC dan alangkah lebih baiknya jika HDD 2.5 Inch ini hanya di gunakan untuk extra storage saja, seperti yang saya bilang sebelumnya yaitu untuk menyimpang Film JEPANG! tentu akan sangat berguna untuk anda.

Thursday, February 4, 2021

Hard Disk Drive (HDD) anda rusak? kenali ciri-ciri pastinya disini!

HDD rusak cirinya

Hard Disk Drive atau kerap disebut dengan HDD adalah satu dari sekian banyak komponen penting yang harus ada di PC, semakin kesini fungsi HDD sudah banyak di gantikan oleh generasi yang lebih cepat seperti SSHD hingga SSD, meski demikian typical fungsinya masih tetap saja sama, yaitu sebagai tempat penyimpanan OS dan lain sebagainya.

Umumnya setiap hardware yang akan rusak pada setiap masing-masing komponen PC itu pasti bisa di ketahui sejak dini, karena ada ciri-ciri khas dari hardware yang bermasalah tersebut, tidak terkecuali HDD tersebut.

Pada kasus kali ini kita hanya akan membahas terkait jenis penyimpanan berupa HDD atau SSHD saja yang masih menggunakan RPM dan bukan Chip seperti SSD.

Umumnya HDD yang akan rusak itu dapat anda deteksi dengan mudah, karena menurut saya pribadi gejalanya bisa terlihat dengan sangat jelas, maka dengan demikian jika anda merasa salah satu gejala atau lebih sudah anda rasakan, maka anda bisa membuat kesimpulan bahwa HDD akan sebentar lagi akan rusak dan mesti di ganti dengan yang baru.

Lalu apa saja sih ciri-ciri HDD yang mau rusak tersebut? umumnya gejalanya bisa di lihat dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :


# DARI FISIK


Perlu anda ketahui HDD itu memiliki sebuah piringan dan jika piringan ini bermasalah maka sudah pasti HDD tersebut akan bermasalah secara keseluruhannya, umumnya HDD yang masih sehat dan baik itu tidak menimbulkan suara atau hanya bersuara halus dan pelan saja.

Namun jika sudah berbunyi seperti "Tek...tekkk" beberapa kali, maka ini sudah menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi HDD anda akan tutup usia.

Apalagi jika bunyi tersebut muncul di sertai suhu HDD yang panas, maka sudah pasti HDD anda akan rusak dalam waktu dekat, untuk memastikan hal ini anda harus teliti, biasanya HDD berbunyi ini di temukan dan terjadi saat anda baru saja menghidupkan PC/Laptop.


# DARI PERFORMA


HDD yang hampir rusak itu mudah saja di kenali dari ciri khas utamanya, yaitu adalah performanya yang menurun.

Jika anda merasakan Booting Windows yang lama dan setelah masuk Windows terjadi Hang (Not Responding) cukup lama sekitar 1-5 Menit, maka ini sudah menjadi indikasi kerusakan pada HDD tersebut.

Umumnya deteksi mudah keruasakan HDD tersebut bisa anda temukan pada saat PC/laptop anda masuk ke Windows, coba saja langsung buka Explorer atau aplikasi lain, jika leletnya minta ampun, maka sudah dapat di pastikan penyebabnya.


# INDIKASI SOFTWARE


Secara jelas HDD yang rusak itu pasti akan mempengaruhi OS dan itu sudah pasti hukumnya, jika anda mendapati tampilan yang cuma hitam saja (Black Screen) pada saat PC/Laptop sedang Booting dan itu berlangsung lama, maka harusnya disini HDD anda sudah bisa di bilang cukup bermasalah, karena lama melakukan Loading data OS.

Selanjutnya yang terparahnya adalah akan muncul indikasi Black Screen, biasanya dengan tulisan Disk Drive Failure, Insert Drive, dll.

Maka bisa anda asumsikan sendiri bahwa pada kondisi ini HDD anda sudah mati total atau rusak, sejauh ini saya kurang tahu HDD bisa di perbaiki, jikapun bisa saya pikir performanya akan menurun drastis.

Dengan demikian jika anda sudah melihat beberapa indikasi diatas, maka anda harusnya sudah bisa bersiap untuk mengganti HDD yang hampir rusak tersebut dengan yang baru.

Selanjutnya sebelum HDD anda rusak, saya sarankan langsung saja Back-up jika ada data penting yang anda miliki, karena jika HDD sudah rusak, maka otomatis semua data anda di HDD tidak akan bisa di selamatkan lagi.

Untuk umurnya sendiri, HDD atau SSHD itu paling tidak bisa bertahan 3 Tahun lebih, kalau saya sendiri pemakaian normal HDD bisa mencapai 5 tahunan, namun tergantung pemakian, jika anda pengguna PC yang expert maka bisa jadi dalam kurun waktu 1 tahunan saja HDD anda bisa sudah rusak.

Alasan kenapa Kipas Laptop anda bisa berbunyi bising (nyaring)

Kipas Laptop Bising

Secara default semua Laptop itu di bekali dengan sistem pendingin yang biasa menggunakan Kipas (Air Cooling System), sehingga peran kipas Laptop ini memang teramat penting untuk menjaga suhu CPU atau VGA (Jika ada).

Jika suhu terjaga, maka otomatis Laptop anda tidak akan mengalami penurunan Performa dan faktanya Hardware yang ada di dalam Laptop anda tidak akan cepat rusak, bayangkan saja jika Kipas di Laptop anda rusak?

Sudah pasti komponen "Panas" seperti Processor akan gosong yang akan mengakibatkan kerusakan fatal, itulah kenapa Kipas di Laptop anda harus anda rawat dengan benar, jika ada gejala misalnya seperti bunyi kipas yang bising padahal anda tidak sedang melakukan aktifitas berat seperti bermain game atau mengedit Video, maka bisa jadi ini sebuah pertanda bahwa ada masalah dengan System pendingan di Laptop anda.

Secara umum bunyi kipas Laptop menjadi nyaring atau bising itu memang merupakan hal yang wajar, jika Processor Laptop anda mendeteksi penggunaan yang berat dan membutuhkan tenaga, maka wajar saja jika putaran kipas akan menjadi lebih kencang.


# Kipas Laptop Bising


Karena setiap Laptop itu di bekali dengan teknologi seperti ini, jadi wajar saja, yang tidak wajar itu adalah ketika Kipas di Laptop anda menjadi bising setiap saat, meski anda tidak sedang melakukan apapun, maka bisa jadi ini alasanny :


1. System OS Windows Error (Bermasalah)


Ini adalah penyebab yang pertama dan biasanya muncul ketika Laptop anda lama tidak di Install ulang, biasanya System pendingin di Laptop anda tidak akan beraturan dan cenderung bersifat Random.

Alasannya bisa berbagai macam, misalkan ada kerusakan di Core OS Windows yang menyebabkan management system pendingin kacau, maka hal ini bisa saja membuat kipas di Laptop anda terus ngebut.

Maka dengan demikian, sayang bijaksana untuk melakukan Install Ulang OS, selain akan membuat Laptop anda Fresh dan tidak berat lagi, faktanya Install Ulang OS akan berperan penting juga untuk menjaga Hardware di Laptop anda agar tidak cepat tutup usia.


2. Settingan BIOS


Beberapa Laptop memang memiliki Settingan untuk mempercepat laju Kipas ini, biasanya di temukan di Laptop gaming dan jika Kipas di Laptop anda tiba-tiba menjadi negbut dan membuat bising, bisa jadi secara tidak sengaja anda telah mengubah Sistem Default kecepatan Kipas tersebut.

Jika anda merasa tidak melakukan apapun, maka bisa jadi BIOS anda sedang Error, maka pada langkah ini segera lakukan Update BIOS untuk mengatasi masalah tersebut sehingga tidak berakibat fatal.


3. Debu di Kipas


Jika anda memiliki Laptop yang mungkin sudah berumur 2 Tahun dan anda mengalami hal seperti bunyi bising kipas Laptop yang keterlaluan, maka silahkan anda lihat sendiri kondisi kipas di Laptop anda.

Saya yakin akan sangat kotor, tergulung-gulung dengan debu dan kotoran seperti benang dan rambut, maka wajar saja jika Kipas di Laptop anda meraung, karena selain putarannya menjadi kian lambat dan berat, kotoran yang menumpuk ini bisa membuat suara Kipas Laptop seakan "kesakitan", maka bersihkan saja secara berkala, paling tidak 1 tahun sekali.


4. CPU selalu berada di Max Performance


Ini adalah alasan terakhir kenapa Kipas di Laptop anda bisa terus-terusan meraung, karena biasanya hal ini terkait dengan CPU yang Overheating tanpa sebab.

Faktornya bermacam-macam, bisa dari OS Windows itu sendiri seperti lama tidak di Install ulang, sedang melakukan Update OS, Settingan di BIOS berubah dan bisa juga karena Processor sudah mulai rusak.

Dengan demikian, ke-4 hal diatas adalah alasan paling sering kenapa Kipas di Laptop anda bisa menjadi berbunyi nyaring dan terkesan selalu ngebut setiap saat.

Jika anda memang sedang mengalami hal serupa, maka langsung saja lakukan tindakan seperti membongkar isi Laptop anda jika anda mampu, jika tidak maka silahkan bawa ke tempat service, karena jika di biarkan terus-menerus maka sudah pasti akan berakibat fatal.

Lalu, anda juga harus memahami kondisinya, jika anda sedang Bermain Games, mengedit Foto atau Video, menonton Film atau sedang Menginstall Aplikasi dan menjalankan Anti Virus (Semua aplikasi yang bersifat Scanning), maka wajar saja jika Kipas di Laptop anda menjadi bising dan meraung.

Hal itu di keranenakan Processor anda memang sedang membutuhkan tenaga yang besar dan biasanya berada di puncak kecepatan, seharusnya jika sudah selesai dan Laptop anda tidak sedang mengerjakan apapun, suara Kipas tersebut akan hilang dengan sendirinya, jika masih saja meraung-raung, maka segera ambil tindakan tepat dan akurat, semoga bermanfaat.

Tuesday, February 2, 2021

Mengatasi kamera yang memunculkan gambar hitam saja di Android

atasi kamera error di android

Anda sedang mengalami masalah ini? saya yakin anda pasti sedang panik sekarang ini, karena ada kemungkinan buruk dari hal ini yaitu rusaknya komponen kamera yang ada di Smartphone Android yang anda miliki.

Namun, jangan langsung mengambil kesimpulan seperti itu dulu, sebaiknya lakukan perbaikan secara software terlebih dahulu, karena hardware kamera yang rusak itu sangat jarang di temui, kecuali ketika devcie Android tersebut pernah mengalami jatuh dari ketinggian, korslet atau kemasukan air.

Tetapi untuk kasus biasa saja, jarang terjadi kerusakan hardware, maka dari itu anda bisa mengupayakan perbaikan secara software saja terlebih dahulu.

Umumnya kamera yang bermasalah di smartphone Android itu memunculkan gejala yaitu hanya menampilkan layar atau tampilan hitam saja, seolah-olah lensa kamera tersebut tertutup dan tidak jarang setelahnya aplikasi kamera tersebut menjadi Hang (Freeze) dan berakhir dengan Force Close.

Biasanya bunyi error kamera di Android adalah 'Can't Connect Camera', 'Camera Failed', 'Fatal Error', dan lain sebagainya.

Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk memperbaiki hal ini dan ini juga sering saya lakukan, karena kamera yang cuma menampilkan layar hitam ini banyak faktornya, berikut hal yang bisa anda lakukan :


1. Bersihkan Cache dan Data


Cara ini sangat Efektif bagi saya dan selalu saja berhasil, cara kerjanya mudah saja anda hanya perlu masuk ke App Manager lalu buka aplikasi Kamera, biasanya terdapat pada System Apps, jika sudah lakukan Clear Cache dan Clear Data, terakhir coba buka aplikasi kamera tersebut, harusnya sudah Work lagi.


2. Gunakan Aplikasi Kamera pihak ke-3


Jika aplikasi kamera bawaan bermasalah anda bisa gunakan aplikasi kamera pihak ke-3 yang bisa anda unduh gratis dari Play Store, jika masalah ini terselesaikan di aplikasi kamera pihak ke-3, maka sudah pasti masalah utamanya hanya muncul di aplikasi kamera bawaan dan bukan dari Hardware Kamera smartphone Android anda.


3. Lakukan Flashing!


Ini adalah langkah terakhir yang bisa anda lakukan, karena dengan mengupayakan hal ini, maka harusnya semua Settingan kembali ke awal lagi.

Namun, sebaiknya gunakan jenis versi Firmware yang paling baru, mungkin saja di jenis Firmware yang anda gunakan sekarang memang ada Bugs di Library System Camera dan harapannya masalah ini akan selesai jika anda melakukan Flashing.


4. Reset smartphone


Cara ini bisa anda terapkan, jika memang anda perlukan, saya pikir lebih baik anda melakukan Flashing dari pada Wipe (Factory Reset), karena biasanya dengan melakukan Reset maka masalah tersebut nantinya akan muncul lagi.

Tetapi, jika anda melakukan Flashing maka anda akan mendapat manfaat lain, yaitu versi Android yang anda gunakan akan meningkat dengan anda melakukan Flashing ke versi Firmware paling baru, namun semua ini saya kembalikan ke anda sebagai pemilik keputusan akhir.

Jika semua cara diatas sudah anda lakukan dan kamera masih tetap saja memunculkan layar hitam? maka sudah pasti ada kerusakan Hardware kamera yang terjadi.

Karena, umumny dengan anda melakukan Flashing harusnya masalah seperti ini sudah bisa teratasi dengan baik, maka langkah bijaksana yang bisa anda ambil adalah dengan hanya membawanya ke tempat service saja lagi dan hal ini tentu akan mengeluarkan biaya yang bisa jadi cukup memberatkan anda.

Monday, February 1, 2021

Apa sih yang di maksud dengan Minor dan Major Update pada Perangkat Lunak (Software / Firmware)?

Apa arti Major dan Minor Update

Anda mungkin sudah pernah paling tidak sekali mendengar istilah Minor dan Major Update yang mungkin anda lihat pada Smartphone ataupun di PC Desktop, sebenarnya istilah ini di gunakan untuk menggambarkan jenis dari Update yang sedang di gulirkan, agar pengguannya tahu apakah Update tersebut bersifat penting atau tidak.

Seperti yang anda ketahui setiap Perangkat Lunak itu selalu memerlukan perkembangan atau di kembangkan ke tingkat yang lebih mutakhir agar bisa mengikuti pergerakan era teknologi yang semakin cepat berubah.

Sebenarnya tujuan dari adanya Update Perangkat Lunak adalah agar para pengguna dari Software tersebut selalu mendapat apa yang mereka harapkan dan inginkan, seperti peningkatan Performa, Keamanan dan Aksesibilitas.

Sejauh ini ada 2 buah istilah yang kerap menggambarkan update seperti apa yang sedang di gulirkan dan mereka biasanya menyebut dengan Update Minor dan Update Major.


Lalu sebenarnya apa sih maksud dari ke-2 buah istilah tersebut?



# UPDATE MINOR


Seperti namanya sendiri, update ini hanya bersifat kecil-kecilan, artinya dalam update yang di gulirkan mungkin hanya akan memperbaiki suatu Bugs, melakukan penyesuaian Coding/Algorithm, bahkan ada penambahan 1-2 buah fitur baru.

Biasanya Update Minor ini di berikan secara berkala, untuk memastikan apakah Software atau Firmware tersebut selalu dalam keadaan Prima, karena pasalnya setiap Software dan Firmware selalu membutuhkan penyesuaian agar para penggunannya dapat menikmati kinerja dari Software atau Firmware tersebut secara maksimal.

Untuk durasinya sendiri, biasanya Update bersifat Minor ini di gulirkan setiap 1 Minggu sekali, 1 Bulan sekali atau beberapa Bulan sekali, untuk size Updatenya sendiri pasti terhitung kecil, karena di dalam pembaharuan tersebut paling hanya terdapat penyesuaian, perbaikan Bugs atau penambahan sedikit fitur.


Maka dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Update Minor pada Software bisa di diartikan sebagai berikut :


1. Membawa penyesuaian untuk Value yang lebih baik.
2. Membawa perbaikan Bugs.
3. Durasi Update yang berkala dan terjadwal.
4. Rata-rata Size Update bersifat kecil.
5. Membawa sedikit penambahan atau perbaikan dari fitur sebelumnya.


# UPDATE MAJOR


Berbelakangan dengan Update Minor, pada Update Major seperti namanya bersifat besar, pada Update jenis ini akan terdapat pembaharuan yang besar, bisa jadi untuk semua lingkup tampilan antar muka, fitur baru, bahkan base Source yang lebih baru dan sangat berbeda dari sebelumnya.

Contoh dari Update Major ini seperti Update Windows 8.1 ke Windows 10 atau dari versi OS Android 7.1 ke Android 8.0, semua itu dalam kategori Update Major jika kita istilahkan, maka sudah dapat anda gambarkan sendiri, bahwa Update Major ini akan membawa perubahan yang besar dari segi Software maupun Firmware.

Sayangnya, Update Major ini jadwalnya tidak pasti, rata-rata satu tahun hanya akan ada 2 kali Update Major, bahkan tidak ada sama sekali.

Untuk Size Update Major ini saya pastikan akan bersize besar, karena membawa perubahan yang benar-benar besar dari pada versi Software atau Firmware sebelumnya.


Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Update Major bisa artikan sebagai berikut :


1. Update besar-besaran.
2. Lingkupnya adalah pembaharuan Base Source yang melibatkan banyak hal seperti, Tampilan antar muka, mekanisme System, Kinerja, Performa, Penyesuaian dan perbaikan yang di paketkan ke dalam satu buah Update.
3. Durasi Update Major ini tidak tetap.
4. Size untuk update Major ini biasanya besar, karena membawa banyak perubahan.

Dengan penjelasan yang cukup singkat diatas, saya pikir sudah sangat cukup untuk menjelaskan apa sih arti dari istilah Update Minor dan Major yang sering anda lihat pada suatu siklus update Software dan Firmware.

Karena dengan indikasi ini anda bisa tahu, apakah jenis Update tersebut bersfita penting atau tidak, karena rata-rata update Major itu semuanya penting, berkebelakangan dengan Update Minor yang biasanya tidak begitu penting.

Maka untuk mengetahui penting atau tidaknya suatu Update tersebut, anda di haruskan untuk membawa setiap Changelogs yang ada pada setiap Update yang muncul, jika ada terdapat masalah keamanan, kinerja, performa, atau perbaikan Bugs, saya pikir akan lebih bijaksana jika anda melakukan Update pada Software atau Firmware tersebut.